Senin, 25 Juni 2012

Hidup Yang Kekal

Bagian 12 : "Hidup Yang Kekal" Pendahuluan Kekristenan adanya immortalitas jiwa. Artinya, setiap manusia yang telah mati hanya jasad fisik saja, sedang jiwa/roh-nya tetap hidup di dunia akhirat. Hanya yang menjadi diskusi menarik yaitu, kekekalan jiwa memiliki dua suasana. Dalam Alkitab sering digambarkan dengan istilah: Surga, Kerajaan Surga, Kerajaan Allah, hidup kekal, dsb (keadaan yang mewakili suasana yang indah dan senang), atau neraka kematian, dunia di bawah, kerajaan maut, tempat yang gelap (keadaan yang mewakili tempat penghukuman, penuh penderitaan & siksaan). Kedua suasana tersebut sama-sama sifatnya kekal, selama-lamanya. Oleh karena itu pengertian hidup yang kekal dari Pengakuan Iman kita tentu dalam pengertian surga. Dampak Iman : Hidup Kekal Setiap orang yang telah beriman pada Tuhan Yesus Kristus, janji Firman adalah beroleh hidup kekal. Kata hidup menunjukkan pada mutu yang berbeda dengan pengertian umum dalam bahasa Indonesia sehari-hari. Pengertian Alkitab tentang hidup yang kekal memuat pemberitaan tentang hidup yang sejati, yang tulen, yang sungguh! (bandingkan. 1 Timotius 6:19). Artinya : kehidupan yang datang dari Aku (= dari Tuhan) yang kita terima oleh karena Roh Kudus membuat kita lahir kembali ke suasana hidup surgawi bersama dengan Yesus Kristus yang adalah HIDUP itu sendiri (bandingkan Yohanes 14:6). Oleh karena itu, berbagai bagian dalam Alkitab (baik PL maupun PB) menegaskan bahwa kini pun kita sudah mempunyai hidup yang kekal ketika kita mempunyai persekutuan yang indah dengan Yesus (bandingkan Yohanes 17:3). Ciri-ciri hidup yang kekal tersebut, selain adanya persekutuan yang indah dengan Yesus, juga mempunyai pengenalan yang dalam dengan Dia. Mengasihi Dia, memuji Dia dan memuliakan namaNya. Memang semua itu belum sempurna. Sepanjang hidup kita di dunia sebagian keindahan sudah dirasakan, tapi masih kabur, samar-samar, tapi justru waktu kita meninggalkan tubuh fisik ini semua itu akan jadi sempurna, melihat muka dengan muka (bandingkan 1 Korintus 13:12). Itulah kebahagiaan tertinggi yang diidamkan setiap manusia. Hanya yang beriman yang dapat memperolehnya. Maka, sebuah kebanggaan bagi kita kalau kita memiliki pengakuan iman yang berkata: Aku percaya kepada Allah Bapa, Aku percaya kepada Yesus Kristus, Aku percaya kepada Roh Kudus, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar